Kamis, 22 Mei 2014

Lirik lagu Tulus, Sewindu & Sepatu

by: TULUS




SEWINDU
sudah sewindu ku di dekatmu
ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
tak mungkin bila engkau tak tahu
bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama

setiap pagi ku menunggu di depan pintu
siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
di setiap pagimu, siangmu, malammu

sesaat dia datang pesona bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan engkau lupakan aku semua usahaku
semua pagi kita, semua malam kita

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis merayumu

setiap pagi ku menunggu di depan pintu
siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
di setiap pagimu, siangmu, malammu

sesaat dia datang pesona bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
engkau lupakan aku semua usahaku
semua pagi kita, semua malam kita

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

jujur memang sakit di hati
bila kini nyatanya kau memilih dia
takkan lagi ku sebodoh ini
larut di dalam angan-angan tanpa tujuan

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayum


 SEPATU
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu.

Rabu, 21 Mei 2014

Sambungan tulang rusukku


Masa remaja dan beranjak dewasa, apa ini yang di sebut lingkaran setan  pada asmara'an? tentang jatuh hati dan saling mengagumi. umur duapuluhan semua gejolak yang ada di dasar hati hanya apa yang di sebut Cinta, Jodoh, dan Jodoh prosa lama tapi menarik dan terus menarik untuk selalu di bahas. pernah jatuh hati berapa kali? satu, dua, tiga atau bahkan tak terhingga ? wajar.. itu manusiawi" lalu pernah jatuh terjungkal tentang apa yang di sebut asmara berapa kali ? tak terhingga juga kah ? wajar juga itu manusiawa. atau bahkan harus di pertanyakan kembali pernah jatuh kelubang yang sama berapa kali ? atau lubang yang disebut lingkaran mantan! entah, harus butuh berapa kali berkenalan, jatuh hati, jatuh cinta, berantem, jatuh terjungkal, dan jatuh-jatuh lainnya dan pada akhirnya akan bertemu pada fase bernama "JODOH". masih kuat ngomongin jodoh? atau jangan-jangan sudah melambaikan tangan karena terlalu berat pada fase ini ? masih sangat polos jika membahas fase ini, apa kalian percaya jika aku membahas fase ini tapi aku sendiri belum bertemu dia, Jodoh !
Ini soal rasa bukan masa, masa dimana aku, kau, dan kalian bertemu dengan jodoh! apa bisa kalian memprediksikan pasti bertemu jodoh umur 13tahun, 17tahun, bahkan 24tahun Alluhualam kita hanya bisa berencana tapi tangan Allah yang menentukan bukan? beberapa bulan yang lalu, sempat terikat dengan ikatan yang disebut dengan Relationship dengan pria kalem, penurut dan tidak banyak nuntut. sempat berfikir dia jodoh yang dikirim pencipta alam untuk saling melengkapi, kita berjodoh! dalam hati selalu berteriak seperti itu,.
Sudah hampir menuju tahun kedua berjalan beriringan bersama dia yang kusebut waktu itu sebagai jodoh. hari-hari juga terasa woles, dia selalu bisa mengerti, selalu menghargai aku sebagai perempuan, ingat perempuan! bukan cewek lagi,  jarang marah, sopan, bahkan enggak banyak nuntut. memang kesannya baik-baik saja bukan hubunganku dengan dia yang selalu aku sebut jodoh, seperti benar-benar berjodoh!  Seiring berjalan nya waktu semuanya memudar rasa itu iya rasa itu, bukan hanya rasa punya ku tapi juga rasa dia, hubungan yang selama ini aku anggap baik-baik saja ternyata masih saja terselip drama, bahkan klise rasa ingin mencoba memasuki hati lain itu sudah berjalan berapa bulan ? entahlah...
dan rasa ragu yang ujug-ujug menyelimuti hati kita ”apa benar kita berjodoh? Atau hanya kita yang memaksakan untuk berjodoh?
Perjalanan tahun kedua yang benar-benar membuat semuanya menjadi tidak indah (lagi), hambar, rasa nya sama seperti awal pertama kita belum dipertemukan, asing!”  jauh bahkan dia semakin jauh. Rasa yang selalu saling menyakiti, Dan pada akhirnya benar-benar harus berjauhan  merasa semakin Jauh dan Game over! Kenapa gak dibicarain baik-baik? Sudah! Sudah benar-benar berusaha dan meyakinkan kedua hati kalau kita berjodoh! Tapi takdir, bukan ini bukan takdir! Tapi ini pilihan kita untuk mencari sambungan tulang rusuk kita yang sempat tertukar bahkan terabaikan gara-gara kita memaksa untuk berjodoh.
Apa kamu enggak bertahan? Sudah! Sudah, berusaha untuk bertahan, tapi rasanya buat apa bertahan dengan orang yang selalu ingin lepas dan buat apa bertahan kalau memang sebenarnya rasa itu sudah tidak ada, pudar.. atau bahkan hilang!” hilang karena ditelan waktu? Bukan, lebih ke sikap yang tidak menunjukkan rasa pada waktu tahun pertama menjalani hubungan ini. Kenapa tidak balikan, kan eman sudah berjalan dua tahun? Tidak! Ini bukan masalah masa berapa lama hubungan ini berjalan ini kembali lagi ke problem bernama rasa .. yang sudah tidak dapat disebut KITA lagi ....
Lalu?
Ingin menata hati kembali, agar bertemu apa itu “jodoh” agar mengalami fase jatuh cinta kembali bersama jodoh dan tidak memaksakan kembali untuk berjodoh. Dan memasuki Bab jodoh dunia akhirat.....
Lalu apa sekarang sudah jatuh hati?
Sudah..
Ikatannya saja yang belum :)


Kamis, 22 Mei 2014

Lirik lagu Tulus, Sewindu & Sepatu

by: TULUS




SEWINDU
sudah sewindu ku di dekatmu
ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
tak mungkin bila engkau tak tahu
bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama

setiap pagi ku menunggu di depan pintu
siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
di setiap pagimu, siangmu, malammu

sesaat dia datang pesona bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan engkau lupakan aku semua usahaku
semua pagi kita, semua malam kita

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis merayumu

setiap pagi ku menunggu di depan pintu
siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
di setiap pagimu, siangmu, malammu

sesaat dia datang pesona bagai pangeran
dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
engkau lupakan aku semua usahaku
semua pagi kita, semua malam kita

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu

jujur memang sakit di hati
bila kini nyatanya kau memilih dia
takkan lagi ku sebodoh ini
larut di dalam angan-angan tanpa tujuan

oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
dan tak ada lagi tutur manis ku merayum


 SEPATU
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu.

Rabu, 21 Mei 2014

Sambungan tulang rusukku


Masa remaja dan beranjak dewasa, apa ini yang di sebut lingkaran setan  pada asmara'an? tentang jatuh hati dan saling mengagumi. umur duapuluhan semua gejolak yang ada di dasar hati hanya apa yang di sebut Cinta, Jodoh, dan Jodoh prosa lama tapi menarik dan terus menarik untuk selalu di bahas. pernah jatuh hati berapa kali? satu, dua, tiga atau bahkan tak terhingga ? wajar.. itu manusiawi" lalu pernah jatuh terjungkal tentang apa yang di sebut asmara berapa kali ? tak terhingga juga kah ? wajar juga itu manusiawa. atau bahkan harus di pertanyakan kembali pernah jatuh kelubang yang sama berapa kali ? atau lubang yang disebut lingkaran mantan! entah, harus butuh berapa kali berkenalan, jatuh hati, jatuh cinta, berantem, jatuh terjungkal, dan jatuh-jatuh lainnya dan pada akhirnya akan bertemu pada fase bernama "JODOH". masih kuat ngomongin jodoh? atau jangan-jangan sudah melambaikan tangan karena terlalu berat pada fase ini ? masih sangat polos jika membahas fase ini, apa kalian percaya jika aku membahas fase ini tapi aku sendiri belum bertemu dia, Jodoh !
Ini soal rasa bukan masa, masa dimana aku, kau, dan kalian bertemu dengan jodoh! apa bisa kalian memprediksikan pasti bertemu jodoh umur 13tahun, 17tahun, bahkan 24tahun Alluhualam kita hanya bisa berencana tapi tangan Allah yang menentukan bukan? beberapa bulan yang lalu, sempat terikat dengan ikatan yang disebut dengan Relationship dengan pria kalem, penurut dan tidak banyak nuntut. sempat berfikir dia jodoh yang dikirim pencipta alam untuk saling melengkapi, kita berjodoh! dalam hati selalu berteriak seperti itu,.
Sudah hampir menuju tahun kedua berjalan beriringan bersama dia yang kusebut waktu itu sebagai jodoh. hari-hari juga terasa woles, dia selalu bisa mengerti, selalu menghargai aku sebagai perempuan, ingat perempuan! bukan cewek lagi,  jarang marah, sopan, bahkan enggak banyak nuntut. memang kesannya baik-baik saja bukan hubunganku dengan dia yang selalu aku sebut jodoh, seperti benar-benar berjodoh!  Seiring berjalan nya waktu semuanya memudar rasa itu iya rasa itu, bukan hanya rasa punya ku tapi juga rasa dia, hubungan yang selama ini aku anggap baik-baik saja ternyata masih saja terselip drama, bahkan klise rasa ingin mencoba memasuki hati lain itu sudah berjalan berapa bulan ? entahlah...
dan rasa ragu yang ujug-ujug menyelimuti hati kita ”apa benar kita berjodoh? Atau hanya kita yang memaksakan untuk berjodoh?
Perjalanan tahun kedua yang benar-benar membuat semuanya menjadi tidak indah (lagi), hambar, rasa nya sama seperti awal pertama kita belum dipertemukan, asing!”  jauh bahkan dia semakin jauh. Rasa yang selalu saling menyakiti, Dan pada akhirnya benar-benar harus berjauhan  merasa semakin Jauh dan Game over! Kenapa gak dibicarain baik-baik? Sudah! Sudah benar-benar berusaha dan meyakinkan kedua hati kalau kita berjodoh! Tapi takdir, bukan ini bukan takdir! Tapi ini pilihan kita untuk mencari sambungan tulang rusuk kita yang sempat tertukar bahkan terabaikan gara-gara kita memaksa untuk berjodoh.
Apa kamu enggak bertahan? Sudah! Sudah, berusaha untuk bertahan, tapi rasanya buat apa bertahan dengan orang yang selalu ingin lepas dan buat apa bertahan kalau memang sebenarnya rasa itu sudah tidak ada, pudar.. atau bahkan hilang!” hilang karena ditelan waktu? Bukan, lebih ke sikap yang tidak menunjukkan rasa pada waktu tahun pertama menjalani hubungan ini. Kenapa tidak balikan, kan eman sudah berjalan dua tahun? Tidak! Ini bukan masalah masa berapa lama hubungan ini berjalan ini kembali lagi ke problem bernama rasa .. yang sudah tidak dapat disebut KITA lagi ....
Lalu?
Ingin menata hati kembali, agar bertemu apa itu “jodoh” agar mengalami fase jatuh cinta kembali bersama jodoh dan tidak memaksakan kembali untuk berjodoh. Dan memasuki Bab jodoh dunia akhirat.....
Lalu apa sekarang sudah jatuh hati?
Sudah..
Ikatannya saja yang belum :)